A. Masalah ekonomi, yaitu konflik antara keinginan yang tidak
terbatas dengan sumber daya dan barang/ jasa yang terbatas. Atau masalah
ekonomi adalah Kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Kebutuhan adalah : hasrat yang timbul
dalam diri manusia yang jika tidak
terpenuhi dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya Keinginan : hasrat yang timbul dalam diri
manusia yang jika tidak terpenuhi tidak
mempengaruhi kelangsungan hidupnya
Jawaban yang sangat penting terhadap permasalahan tersebut adalah
manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan
barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas.
1. Kelengkapan Sumber
Daya
Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu
tanah, tenaga kerja, kapital (model), dan pengusaha (kewirausahaan).
a. Tanah Faktor produksi tanah adalah yang terpenting.
Faktor produksi tanah terdiri dari :
a) tenaga penumbuh dari tanah
b) tenaga air
c) ikan dan mineral
d) tanah yang diatasnya didirikan
bangunan, serta
e) iklim, cuaca, curah hujan, dan
angin
Sumber daya tanah terbatas (langka)
karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak
dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan
tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman rakyat akan berkurang. Dengan
demikian, faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
b. Entrepreneurship
Pengusaha (keahlian pengusaha) juga terbatas.
Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor pengusaha.
Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena
walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam
mengolah/ pengusaha semuanya tidak akan berarti.
2. Kebutuhan Manusia
Tidak Terbatas
Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan atau psikis
agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kebutuhan manusia memiliki dua sifat
khsuus, yaitu beraneka ragam dan tak dapat dipuaskan.
a. Sifat alami manusia Manusia mempunyai sifat selalu merasa kurang.
Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa
kurang terpenuhi.
b. Tingkat pendapatan Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka akan
semakin banyak atau bertambah kebutuhan.
c. Faktor lingkungan Alam tempat manusia berada mendorong manusia
untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungan.
d. Lingkungan sosial Hidup bermasyarakat akan sangat dipengaruhi
oleh budaya dan keadaan sosial diantara anggota masyarakat. Hal itu menimbulkan
demonstration effect, yaitu kebiasaan (sifat) meniru tingkah laku orang
lain.
e. Kemajuan teknologi informasi Seringnya barang-barang diinformasikan
melalui radio, televisi, internet, dan media cetak akan lebih banyak orang yang
mengetahui serta akan mendorong rasa ingin memiliki.
f. Akulturasi budaya Pengaruh budaya lain terhadap budaya yang
sudah ada dimana corak dan ragam kebutuhan manusia secara alamiah dipengaruhi
oelh bentuk kebudayaannya.
g. Pedagangan internasional Dengan dilaksanakannya perdagangan lintas
negara akan terjadi aliran barang yang mendorong kebutuhan meningkat dengan
pesat. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas dan selalu bertambah dari
waktu ke waktu sedangkan sumber daya untuk memenuhinya terbatas. Hal ini
menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumber-sumber daya tersebut
secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada The Law of Scarcity (hukum
kelangkaan), yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan
sesuatu terlebih dahulu.
3. Kelangkaan
Langka (Scare) adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai
cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Keadaan timpang antara
kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang
terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity). Barang/jasa adalah segala sesuatu
yang dapat memenuhi kebutuhan atau untuk pemuas kebutuhan manusia, atau dengan
kata lain barang adalah setiap benda yang mempunyai faedah atau guna (utility)
bagi manusia.
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
a) Menurut sifatnya (Barang ekonomi
dan Barang bebas)
b) Menurut fungsinya/tujuan
penggunaannya (Barang konsumsi dan Barang produksi/barang modal)
c) Menurut wujudnya (Barang
konkrit/material dan Barang abstrak/immaterial)
d) Menurut sifat hubungannya (Barang
substitusi dan Barang komplementer)
e) Menurut prosesnya (Barang
mentah/barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi)
Macam-macam barang yang
lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya:
a) Barang inferior. Barang yang permintaannya turun pada saat
pendapatan seseorang naik, contoh: gaplek, cirinya kualitasnya rendah.
b) Barang giffen. Hampir sama dengan barang inferior yaitu
barang yang kualitasnya rendah. Bedanya barang giffen memiliki efek yang lebih
besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior memiliki efek
pendapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c) Barang superior. Barang yang bermutu tinggi.
Macam-macam kegunaan
barang:
a) Element Utility (guna dasar)
b) Time Utility (guna waktu)
c) Place Utility (guna tempat)
d) Form Utility (guna bentuk)
e) Ownership Utility (guna hak milik)
f) Service Utility (guna pelayanan)
Sumber : pak anang (linknya lupa tak drop heuu)
4. Penyebab Kelangkaan
Kebutuhan dan Sumber Daya
Masalah ekonomi timbul dan berkembang seiring dengan semakin
majunya kehidupan masyarakat. Semakin maju kehidupan masyarakat, semakin
beraneka ragam kebutuhan hidup yang muncul. Selain itu, manusia mempunyai sifat
tidak pernah merasa puas sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada
batasnya. Kelangkaan sumber daya dan
barang/ jasa disebabkan oleh beberapa hal berikut :
a. Bencana alam
Bencana alam seperti tsunami, gempa dan banjir merusak sumber daya dan
barang/ jasa sehingga sumber daya dan barang/ jasa tersebut tidak dapat
digunakan lagi.
b. Perang Perang juga
menimbulkan kelangkaan. Perang saudara yang terjadi di Sudan menimbulkan
kelangkaan bahan makanan sehingga menyebabkan kelaparan.
c. Keterbatasan kemampuan manusia Kemampuan manusia yang terbatas dalam
mengolah barang-barang modal y ang disediakan akan dapat yang menimbulkan
kelangkaan. Karena keterbatasan ini hanya sedikit barang yang dihasilkan,
sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat.
d. Banyaknya sumber daya yang rusak karena ulah manusia Ulah manusia bisa menyebabkan kelangkaan
sumber daya yang akhirnya dapat menyebabkan kelangkaan barang/ jasa. Salah satu
contoh penebangan liar (illegal logging) yang mengakibatkan gundulnya hutan.
e. Kebutuhan yang tidak terbatas Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan manusia
terus berkembang sesuai dengan kodrat manusia yang selalu merasa kurang namun
penyediaan kebutuhan (barang/ jasa) dibatasi oleh kemampuan yang terbatas.
f. Jumlah benda pemuas kebutuhan yang disediakan alam
terbatas Sebagian besar benda yang
disediakan alam harus diolah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. barang yang
akan dikonsumsi manusia harus melalui proses pemanfaatan ilmu dan teknologi.
B. Masalah Pokok
Ekonomi
1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan
yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi. Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu
dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas masalah pokok
ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau bermasyarakat
berdasarkan tinjauan ekonom klasik dan ekonom modern. Ekonom klasik diawali oleh Adam Smith.
Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada
barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara
kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu
masyarakat tidaklah mudah. Menurut teori
ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi msyarakat dapat digolongkan kepada
tiga permasalahan penting, yaitu msalah produksi, masalah distribusi, dan
masalah konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di
tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen maka barang-barang yang
tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu
barang apa saja yang harus diproduksi.
b. Masalah distribusi
Agar barang/ jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang
tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. contoh, dari kebun
hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar
hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tiadak tertimbun di
produsen.
c. Masalah konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya
dapat dipakai untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang tepat pula.
2. Masalah Pokok Para
ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling
sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus
dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.
a. Barang dan jasa apa
yang akan diproduksi dan berapa banyak? (what and how much?) Karena sumber daya
terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what).
Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan.
Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah
barang yang harus diproduksi sehingga
dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
b. Bagaimana cara memproduksi (How?) Pertanyaan ini
menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan
faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi.
Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu
menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu
dan teknologi produksi perlu ditingkatkan. Teknologi atau metode produksi apa
yang digunakan untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja,
jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Bagaimana
mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya
guna
c. Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan? (for whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang
menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Siapa yang memerlukan barang
tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barangbarang yang
diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan
atau kelompok tersebut di masyarakat Ketiga masalah di atas yaitu, what, how
dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang
lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang
maupun negera yang sudah maju. setiap negara mengalami masalah tersebut namun
tidak semua perekonomian memecahkannya dengan cara yang sama.
Kemungkinan-kemungkinan produksi setiap negara untuk memecahkan masalah-masalah
pokok yang dihadapai oleh setiap negara tergantung dari sistem perekonomian
yang dianut oleh masing-masing negara.Pemilihan terhadap beberapa kemungkinan
tersebut akan menimbulkan biaya peluang
3. Biaya peluang
(Opportunity Cost)
adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih
alternatif lain. Selanjutnya kita akan membahas biayabiaya yang berhubungan
dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan
untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Biaya Eksplisit adalah biaya yang
benar-benar dikeluarkan Biaya Implisit
adalah sama dengan biaya peluang Laba
Akuntansi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit Laba Ekonomi adalah pendapatan dikurangi
biaya eksplisit dan biaya implisit
Contoh 1:
Amir saat ini adalah
sebuah manajer pada perusahaan telekomunikasi. Gaji dia setiap bulan adalah
Rp.5.000.000,- Amir beralih pekerjaan dan membuat usaha baru, yakni usaha
Warung Internet. Untuk itu, biaya yang dikeluarkan untuk sewa tempat, pembelian
peralatan komputer, akses internet dan gaji karyawan per bulan adalah sekitar
Rp.10.000.000,- Penerimaan yang dia peroleh adalah Rp13.500.000,-. Maka Amir memperoleh
penghasilan per bulannya adalah Rp3.500.000,-
Dari contoh di atas berarti :
– Laba Akuntansi
adalah Rp3.500.000,-
– Biaya Eksplisit adalah Rp10.000.000,-
– Biaya Implisit (biaya peluang) adalah Rp5.000.000,-
– Laba Ekonomi adalah
Rp13.500.000-Rp10.000.000-Rp5.000.000,-
= (Rp1.500.000,-) -> Rugi 1,5juta Rupiah
– Jadi, jika dilihat
dari laba ekonomi, maka Amir mengalami kerugian
Contoh 2 : Hadi ditawari untuk bekerja disuatu perusahaan
dengan gaji Rp1.500.000,00 per bulan di
sisi lain Hadi memiliki kemampuan secara Skill dan Modal untuk melakukan
produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan
tapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 5 bulan.
Dari ilsutrasi di atas kemungkinan yang bisa terjadi
diantaranya adalah:Jika Hadi lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi sendiri maka dia telah
kehilangan peluang untuk bekerja pada
orang lain dengan gaji Rp1.500.000,00
selama 4 bulan, itulah yang dimaksud
dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Hadi selama 4
bulan adalah 4 x Rp1.500.000,00 = Rp6.000.000,00.
C. Metode Ekonomi
1. Metode Induksi : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta
yang ada, di masyarakat, dianalisa kemudian di buat kesimpulan ekonomi.
2. Metode Deduksi : Metode yang bermula dari
teori-teori/dalil-dalil umum yang telah ada lalu dianalisa kemudian dibuat
kesimpulan ekonomi.
3. Metode Sintesa : Metode yang menggunakan kenyataan dan
teori secara bersama-sama untuk membuat kesimpulan ekonomi.
D. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah hubungan/pertalian antara dua variabel
ekonomi yang saling berkaitan. Contoh: Hukum permintaan, hukum penawaran, hukum
Greshman, dan lain-lain.
Ciri-ciri Hukum Ekonomi:
1. Berlaku jika keadaan yang lain tetap (Cateris Paribus)
Sedangkan keadaan tersebut adalah: a. Pendapatan konsumen tetap b. Selera
konsumen tetap c. Harga barang lain tetap d. Ekspektasi tentang harga tetap e.
Tidak ada barang pengganti/substitusi)
2. Berlaku secara relative (tidak secara mutlak)
3. Bersifat tendens ekonomi: Hukum ekonomi berlaku jika ada
gejala menuju apa yang dinyatakan dalam hukum ekonomi tersebut) Hubungan dalam
hukum ekonomi ada dua macam, yaitu: 1. Hubungan kausal (sebab akibat) 2.
Hubungan fungsional /Inerdependence (saling mempengaruhi)
E. Prinsip dan Motif Ekonomi
1. Prinsip ekonomi adalah pedoman/patokan yang digunakan
manusia dalam melakukan kegiatan tindakan ekonomi. Pedoman tersebut berupa:
“Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang tertentu
atau dengan pengorbanan yang tertentu untuk memperoleh hasil yang
sebenar-benarnya” . Motif ekonomi adalah gejala sesuatu yang mendorong manusia
untuk melakukan tindakan ekonomi. Tindakan tersebut berupa:
a. Untuk mencatat keuntungan
b. Untuk mencapai penghargaan
c. Untuk mencapai kekuasaan
d. Untuk melakukan kegiatan social
Sumber : pak anang (linknya lupa tak drop heuu)
0 Response to "MASALAH POKOK EKONOMI dan KELANGKAAN "
Post a Comment