seperti ada silet yang menancap nadiku.
asaku bergetar
ragaku, terus mencari tahu apa yang terjadi dalam negeri ini
kutanya mereka,
mataku tak berkomentar
hanya butiran-butiran air yang terus berjatuhan
mulutku bungkam
sepatah dua patahpun tak mampu
hidungku hanya mencium aroma ketidakadilan
tapi,
tanganku mengepal sangat kuat
kakiku terus melangkah memperjuangkan hak dan kewajiban kami
memperjuangkan keadilan
atas nama rakyat
tapi pak bu ?
mengapa kau diam seribu bahasa
perlu berapa butir air mata lagi untuk membuka hatimu ?
perlu berapa liter cucuran keringat lagi untuk membuka matamu ?
0 Response to "Gagap"
Post a Comment